Mentimun atau timun adalah sayuran yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, sebab sayur ini termasuk satu sayur yang paling banyak dikonsumsi. Namun terpikirkan bagaimana cara untuk menanamnya? Apakah mudah dilakukan dan dapat menghasilkan buah yang lebat.
Nyatanya untuk menghasilkan buah timun yang lebat tidaklah mudah karena dibutuhkan perlakuan khusus. Kini muncul pula metode pertanian secara hidroponik yang menggunakan air sebagai media tanamnya.
Tertarik membudidayakan timun? Cobalah trik berikut untuk menanam timun agar bisa menghasilkan buah yang lebat:
- Persiapan Lahan
Dimulai dari mempersiapkan lahan sebagai bagian terpenting ditahap awal yakni dengan melakukan penggemburan tanah agar subur. Selanjutnya perlu membuat bedengan berukuran 1×5 meter dan tinggi 30 cm sedang jarak antar bedeng 50 cm.
Jarak yang tepat berguna untuk mempermudah perawatan, baik penyiraman hingga penyiangan gulma. Persiapan lahan dapat dilanjutnya dengan membuat lubang tanam dengan kedalaman 20 cm dengan jarak antar lubang 50×60 cm lalu jangan lupa memasukkan pupuk kompos maupun pupuk landang ke setiap lubang.
Setelah semua selesai, diamkan selama satu minggu agar pupuk menyebar ke bagian tanah.
- Penyemaian
Sembari menunggu satu minggu hingga lahan siap ditanam, lakukan penyemaian biji timun pada polybag berisi tanah dan pupuk kompos atau landang dalam komposisi seimbang. Penyemaian dilakukan agar benih timun lebih mudah beradaptasi ketika dipindah ke media tanam nantinya.
Pastikan bibit yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik sehingga saat ditanam dapat menghasilkan buah yang lebat dan berkualitas.
- Penanaman
Benih timun biasanya tumbuh di usia 14 hari, setelah bibit siap segera pindahkan ke media tanam, secepatnya karena jika terlalu lama benih menjadi mudah terserang hama. Selain itu membiarkan benih terlalu lama berisiko mati dalam proses penyemaian.
Cara melakukan pemindahan dari media semai kw media tanam dengan membuka polybag berisi bibit lalu letakkan ke lubang tanam yang sudah dibuat. Selanjutnya tutup lubang sampai tanaman berdiri tegak.
- Pemangkasan
Ketika tanaman timun telah tumbuh dengan baik, lakukan pemangkasan agar pertumbuhan dapat lebih maksimal. Caranya dengan melakukan pemangkasan tunas, cukup menyisakan tiga tunas yang dapat menghasilkan buah.
Jangan berpikir semakin banyak tunas akan semakin banyak buah dihasilkan, justru semakin banyak tunas akan semakin lama tanaman menghasilkan buah. Pemangkasan tunas dapat dilakukan mulai usia 1 hingga 1,5 bulan setelah tanam atau sebelum tanaman mulai berbunga.
- Pemupukan
Proses selanjutnya adalah pemupukan, tahap yang penting untuk mendorong perkembangan tanaman secara maksimal. Pemupukan dilakukan sejak tanaman dipindah ke media tanam hingga masa panen tiba sesuai jenis pupuk dan variasinya.
Ketika tanaman berumur 7 hari sejak masuk media tanam, berikan pupuk NPK dengan frekuensi 2 sampai 3 kali seminggu. Caranya dengan mencampur ke dalam air dosis awal 5 gram/liter dan ditingkatkan 20gram/liter lalu kocorkan ke tanaman.
Pupuk kompos ditambahkan dari waktu ke waktu dengan menimbunkan pada bedengan media tanam. Lalu pupuk KCL diberikan dengan cara disebar dekat akar dengan dosis 5gram per lubang tanam ketika tanaman mulai berbunga.
- Pengontrolan
Pengontrolan dilakukan untuk memantau kekuatan tanaman untuk menyanggah buah, jika dirasa akan terlalu berat dan kemungkinan tanaman akan roboh sebaiknya dilakukan penjarangan. Yakni dengan melakukan pemilihan buah dan membuang yang tidak bagus, cacat atau tidak normal untuk mengurangi beban tanaman.
TaniHub, tempat belanja buah dan sayur terbaik yang mempertemukan langsung pembeli dan petani. Memberikan produk berkualitas dengan cepat dan mudah. Hadir di Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, Sumedang, Surabaya, Malang dan Pasuruan.